Hojjatoleslam Abutorabifard melanjutkan: "Kunjungan presiden ke Tiongkok untuk menghadiri KTT Shanghai adalah salah satu perkembangan diplomatik yang menonjol tahun ini. Dalam situasi saat ini di mana AS melemahkan multilateralisme dan Trump berbicara kepada dunia dengan bahasa ancaman, sanksi, dan tarif, KTT ini adalah kesempatan luar biasa untuk menghidupkan kembali multilateralisme dalam sistem Barat yang sedang memudar dan untuk melawan sanksi."
Dia mencatat: "Dalam pernyataan akhir KTT, serangan rezim Zionis terhadap Iran dikutuk keras, dan ditegaskan bahwa tindakan agresif tersebut terhadap fasilitas dan infrastruktur sipil dan nuklir adalah pelanggaran yang jelas terhadap prinsip dan norma hukum internasional dan Piagam PBB serta merupakan penghinaan terhadap kedaulatan Iran."
Abutorabifard mengatakan: "Mereka yang akrab dengan suasana politik KTT ini tahu bahwa pernyataan semacam ini tidak ada bandingannya dalam kejernihannya. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa tindakan ini telah merusak keamanan regional dan internasional. Pernyataan itu juga menekankan pentingnya Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dan menyatakan bahwa resolusi ini mengikat dan harus dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan ketentuannya. Setiap upaya untuk mengubahnya secara sewenang-wenang dianggap melemahkan kredibilitas Dewan Keamanan PBB."
Your Comment